Selasa, 23 Februari 2016

LIINGKUNGAN EKONOMI B

Lingkungan Ekonomi Bisnis

Pengertian lingkungan
 Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

 Pembagian Jenis Lingkungan
Pada hakikatnya, lingkungan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu lingkungan biotik dan lingkungan nonbiotik (fisik). Supardi (1985:2) menjelaskan pembagian sebagai berikut.
A. Lingkungan Biotik
     Lingkungan biotik ialah semua benda hidup yang ada di sekitar individu, baik manusia, hewan,  dan tumbuhan. Tiap unsur ini berinteraksi satu sama lainnya. Sebagai contoh, kambing akan memakan tumbuhan berupa rerumputan untuk mempertahankan hidupnya, selanjutnya kambing akan dimakan oleh manusia sebagai konsumsi protein hewani. Lalu manusia akan mengeluarkan sisa pencernaan berupa kotoran yang akan menyuburkan rerumputan tersebut.
Lingkungan ini selalu mengalami perubahan, baik secara tiba- tiba maupun perlahan-lahan. Perubahan ini berhubungan erat dengan ekosistemnya yang mempunyai stabilitas tertentu. Sebagai contoh hutan di daerah tropis yang mengandung begitu banyak ragam tumbuh-tumbuhan dan hewan di dalamnya, walaupun tanpa perawatan tetap akan dapat mempertahankan stabilitas kehidupan. Sebaliknya, sawah atau ladang yang hanya terdiri dari beberapa stabilitas yang kecil, artinya tanpa perawatan stabilitasnya akan terganggu.
B. Lingkungan Nonbiotik (fisik)
     Lingkungan ini adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di sekitar kita, misalnya sinar matahari, suhu dan kelembapan, batu-batuan, tanah mineral, air, udara dan lain-lain.
Komponen atau kelompok lingkungan nonbiotik saling berinteraksi satu sama lainnya sebagai contoh apabila di suatu wilayah kekurangan suplai sinar matahari, maka di daerah tersebut akan mendapatkan kelembapan yang tinggi. Akibatnya, suhu di wilayah tersebut menjadi rendah. Komponen lingkungan fisik juga akan berinteraksi dengan lingkungan biotik, misalnya manusia dalam bercocok tanam akan selalu memupuk tanahnya agar tanaman tersebut hidup subur, apabila curah hujan kurang akan memberikan pengaruh terhadap persediaan air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Berdasarkan campur tangan manusia, lingkungan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) Lingkungan Hidup Alami
 Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang belum terkena campur tangan manusia atau mengalami modifikasi oleh manusia. Dalam lingkungan seperti ini, manusialah yang melakukan adaptasi sepenuhnya, disesuaikan dengan keadaan alam. Lingkungan yang belum dimodifikasi oleh manusia itu memiliki kecenderungan mantap dan seimbang.
2) Lingkungan Hidup Binaan
Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup yang dikelola, dimodifikasi, dibentuk dan ditentukan keadaannya oleh manusia dengan menggunakan daya nalar, akar, budi, ilmu dan teknologi serta sistem sosial, budaya, dan ekonomi. Tujuan dibentuknya lingkungan hidup binaan adalah efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan oleh manusia. Karakteristik dari lingkungan ini adalah menonjolnya dampak teknologi dan budaya, keadaan lingkungan cenderung tidak mantap (perlu adanya subsidi energi) akibat adanya aktivitas manusia, komponen biotik dan nonbiotik cenderung tidak seimbang atau labil. Contoh lingkungan hidup binaan adalah daerah pertanian, dan peternakan.
3) Lingkungan Hidup Sosial
Lingkungan hidup sosial merupakan kesatuan ruang dengan sejumlah manusia yang hidup berkelompok sesuai dengan suatu keteraturan sosial dan kebudayaan bersama.

Pengertian ekonomi 

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.

 Kata "ekonomi" merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Kuno οἰκονόμος yang bermakna "pengelolaan rumah tangga".[1] Kata ini merupakan gabungan dari dua kata, yaitu οἶκος ("rumah") and νέμω ("pengelolaan; distribusi").[1] Kata ini tercatat pertama kali digunakan pada karya yang dibuat oleh sebuah gereja pada tahun 1440 untuk menggambarkan sistem pengelolaan atau administrasi.[1] Makna ekonomi yang banyak digunakan saat ini, yaitu ekonomi sebagai sebuah sistem yang digunakan di sebuah negara atau wilayah, baru berkembang pada abad ke-19 atau ke-20.[1]


Ilmu ekonomi

Ekonomi banyak dibahas dalam sebuah ilmu khusus yang dikenal dengan nama ilmu ekonomi, yang di dalamnya mencakup sosiologi. sejarah, antropologi, dan geografi. Beberapa bagian ekonomi yang berupa ilmu terapan seperti produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi juga dibahas dalam ilmu lain seperti ilmu teknik, manajemen, administrasi bisnis, sains terapan, dan keuangan. Ada banyak sektor dalam ekonomi, yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga sektor utama yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan, dan sektor tersier.


Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah sebuah istilah yang mengacu pada setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.
  • Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:


Prinsip Ekonomi

 Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin

 Pengertian bisnis

Dalam dunia bisnis, kegiatan yang dilakukan oleh para pengusahanya secara mayoritas berprospek pada keuntungan atau laba yang akan mereka dapat dari proses transaksi baik barang ataupun jasa yang mereka jual. Namun secara akademis, beberapa pengertian bisnis bisa di intropeksikan berbeda-beda sesuai dengan pandangan, pemahaman ataupun pengalaman yang didapat oleh para pendefinisinya.
Secara global, definisi bisnis dapat kita ambil dari beberapa penjabaran oleh para ahli, dan berikut ini merupakan pengertian bisnis:

Pengertian Bisnis
Menurut Musselman
Pengertian bisnis menurut Musselman adalah keseluruhan dari segala aktivitas yang diorganisir oleh orang yang tidak berurusan dibidang industri dan peniagaan yang menyediakan barang dan jasa agar bisa terpenuhinya suatu kebutuhan dalam perbaikan kualitas hidup.

Menurut Owen
Pengertian bisnis menurut owen ialah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan produksi dan distribusi barang-barang yang barang tersebut nantinya akan dijual ke pasar atau dengan memberikan harga yang sesuai dengan jasanya.

Menurut Hooper
Bisnis adalah keseluruhan yang lengkap pada berbagai bidang seperti industri dan penjualan, industri dasar, industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankan, transportasi, insuransi dan lain-lain yang secara keseluruhan melayani dan memasuki dunia bisnis secara menyeluruh.
 
Tujuan Bisnis
Selain pengertian bisnis, secara umum mungkin kita bisa mengatakan bahwa tujuan menjalankan sebuah bisnis ialah untuk mendapatkan keuntungan yang melebihi modal produksi, namun tujuan dari bisnis bukan hanya tentang hal tersebut saja, beberapa tujuan bisnis antara lain:
  • Untuk mendapatkan Profit (keuntungan)
  • Untuk menyediakan lapangan kerja
  • Pengadaan barang atau jasa
  • Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pemilik kantor  serta masyarakat
  • Eksistensi sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang lama
  • Kemajuan dan pertumbuhan gaya hidup
  • Prestise dan prestasi
  • Penyaluran skill atau hobi dalam bisnis
  • Sebagai salah satu media silahturahmi
Dari beberapa penjelasan tujuan diatas, bisa disimpulkan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya memberikan keuntungan bagi owner semata, namu8n juga bagi masyarakat sekeliling ataupun yang membutuhkan barang atau jasa yang dipasarkan tersebut.
 

Faktor Lingkungan Ekonomi Yang Mempengaruhi Bisnis


LINGKUNGAN BISNIS
Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung lingkungannya. Walaupun manger suatu  perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, mereka dapat cendereung membeuat keputusan bisnis yang menguntungkan dari lingkungan atau yang menawarkan proteksi yang menolak kondisi sebaliknya. Perusahaan akan dipengaruhi oleh tiga lingkungan bisnisnya yaitu :
1.       Lingkungan Ekonomi (Kondisi Ekonomi Makro)
2.       Lingkungan Industri (Kondisi Ekonomi Mikro)
3.       Lingkungan Global (Kondisi Ekonomi Internasional)

LINGKUNGAN EKONOMI
 Lingkungan ekonomi adalah factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang kecil. Ekonomi industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang berbeda.
A.      FAKTOR EKONOMI MAKRO YANG MEMPENGARUHI KINERJA BISNIS
Kondisi ekonomi makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi dan dapat mempengaruhi kinerja dan nilai bisnis. Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi yaitu :
1.       Pertumbuhan Ekonomi
2.       Inflasi
3.       Suku Bunga.
1.       Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diinterfretasikan sebagai persentase dari perubahan PDB dari suatu periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan perusahaa, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang dan jasa yang lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan
1.       Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi dari barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat Pengeluaran). Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari barang dan jasa final yang diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat Pengeluaran merupakan jumlah total pengeluaran dalam ekonomi.
Indikator alternati dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini yang bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan ekonomi. Empat tipe pengangguran yaitu :
a.       Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu dari pekerjaan yang sau ke pekerjaan yang lain.
b.      Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi ekonomi sedang buruk.
c.       Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan yang cakap
d.      Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka dalam bberapa waktu (musim).
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebgai indikator terbaik dari kondisi ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan mempekerjakan orang lebih banyak hingga pengangguran menurun
Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi seperti Indek Produk Industri, Permulaan perumahan baru dan tingkat pendapatan indipidu.
2.       Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena permintaan produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan permintaan produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena orang masih membeli walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan barang kebutuhan skunder dan tersier.
2.       Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya produksi perusahaan, penerimaan perusahaan mungkin juga akan tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan membebankan kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi biaya mereka yang tinggi pula.
Terdapat dua tipe inflasi yaitu :
a.       Cos-push Inflation, merupakan situasi apabila produk diberi harga lebih tinggi karena biaya yang dialami perusahaan juga besar.
b.      Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik karena permintaan konsumen yan kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menekan upah maupun harga. Prtumbuhan ekonomi yang kuat berarti pengangguran lebih sedikit jadi ekerja dapat bernegosiasi untuk meminta upah lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaika harga produknya untuk menutup biaya yang lebih tinggi.
3.    Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara seksama tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus ditanggung apabila meminjam uang.
Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang layak dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku bunga tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya pendanaanya. Sebagai konsekwensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi apabila suku bunga tinggi.
Dampak Tingkat Suku Bunga Pada Nilai Perusahaan, pada tingkat suku bunga rendah konsumen membeli produk dengan menggunakan dana pinjaman dengan biaya bunga rendah, sehingga permintaan untuk produk tersebut sangat kuat yang menimbulkan kinerja dan nilai perusahaan meningkat  secara subtansial (diukur dengan harga saham).